Rubrikasi

Informasi

Ikuti Kami

Libur Sekolah Akhir Tahun, BGN: Siswa Boleh Tidak Ambil MBG, Tapi Ibu Hamil Wajib Tetap Dapat

N.F Mubarok
Bagikan:
Kepala BGN Dadan Hindayana (Doc. Ist).

Ringkasan Penting

  • BGN menetapkan MBG bagi anak sekolah bersifat opsional selama libur akhir tahun, keluarga yang berlibur atau ada kendala teknis tidak wajib mengambil namun layanan tetap tersedia bagi yang membutuhkan.
  • MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (Kelompok B3) tidak boleh terputus karena berada dalam fase krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan yang merupakan golden time pembentukan kesehatan dan kecerdasan anak.
  • Program MBG tetap berjalan pada 26, 27, 29, 30, 31 Desember 2025 untuk kelompok prioritas, kemudian dimulai serempak 8 Januari 2026 setelah masa persiapan dapur SPPG pada 2-7 Januari 2026.

Resolusi.co, JAKARTA – Badan Gizi Nasional memberikan klarifikasi penting terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis selama masa libur sekolah akhir tahun. Program MBG bagi anak sekolah dipastikan bersifat tidak wajib selama periode libur.

Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel selama masa libur untuk penerima manfaat dari kalangan anak sekolah.

Program MBG bagi anak sekolah bersifat opsional dan disesuaikan dengan kondisi teknis di lapangan maupun aktivitas keluarga penerima manfaat.

“Untuk anak sekolah sifatnya opsional. Jika ada yang tidak memungkinkan mengambil atau dikirim karena alasan teknis, atau sedang berlibur, itu tidak menjadi masalah. Namun bagi yang membutuhkan, layanan tetap kami berikan,” kata Dadan dalam keterangan tertulis, Kamis (25/12/2025).

Kebijakan ini memberikan keleluasaan bagi keluarga yang memang sedang berlibur atau memiliki kesulitan teknis untuk tidak perlu merasa terbebani mengambil MBG selama libur sekolah.

Namun, Dadan memberikan penegasan tegas untuk kelompok penerima manfaat lainnya. Intervensi pemenuhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita atau yang dikenal sebagai Kelompok B3 tidak boleh terputus karena berada pada fase krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

“Periode 1.000 hari pertama kehidupan waktunya pendek, dan kita harus menjaga golden time ini sebaik mungkin. Mereka tidak ada hubungannya dengan waktu sekolah,” terangnya.

Penegasan ini menunjukkan komitmen BGN dalam menjaga kualitas gizi kelompok rentan yang berada dalam masa golden period. Periode 1.000 HPK yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan fase paling krusial dalam pembentukan fondasi kesehatan dan kecerdasan anak.

Gangguan gizi pada periode ini dapat berdampak permanen dan sulit diperbaiki di kemudian hari. Oleh karena itu, BGN memastikan bahwa kelompok B3 tetap mendapat asupan gizi optimal tanpa terpengaruh kalender pendidikan.

BGN memastikan pelaksanaan MBG pada akhir tahun 2025 masih berjalan pada tanggal 26, 27, 29, 30, dan 31 Desember 2025. Pelaksanaan ini khususnya untuk menjamin keberlanjutan layanan bagi kelompok prioritas yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Memasuki tahun 2026, program MBG akan dimulai secara serempak pada 8 Januari 2026 mendatang. Ini berarti ada jeda pelayanan selama beberapa hari di awal tahun baru.

Sebelumnya, pada tanggal 2-7 Januari 2026 ditetapkan sebagai masa persiapan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di seluruh Indonesia. Masa persiapan ini sangat penting untuk memastikan semua elemen siap beroperasi optimal.

Persiapan tersebut mencakup kesiapan dapur, distribusi, sumber daya manusia, serta penguatan standar keamanan pangan. Semua aspek ini harus dipastikan berfungsi dengan baik sebelum pelayanan dimulai kembali secara penuh.

Kebijakan fleksibel untuk anak sekolah ini dinilai realistis mengingat banyak keluarga yang memanfaatkan libur akhir tahun untuk berkumpul atau berlibur bersama. Memaksakan pengambilan MBG saat keluarga sedang tidak berada di rumah justru akan menimbulkan masalah teknis dan pemborosan.

Namun bagi keluarga yang tetap berada di rumah dan membutuhkan, layanan MBG tetap tersedia. Hal ini menunjukkan bahwa program ini dirancang dengan pendekatan humanis yang mempertimbangkan kondisi riil masyarakat.

Sementara untuk kelompok B3, tidak ada kompromi dalam pelayanan. Golden time 1.000 HPK yang hanya terjadi sekali seumur hidup tidak boleh sia-sia karena alasan administratif atau kalender.

BGN juga terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem untuk memastikan kualitas pelayanan MBG tetap terjaga. Masa persiapan 2-7 Januari 2026 diharapkan bisa digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan tahun 2025.

Standar keamanan pangan menjadi perhatian khusus dalam persiapan tersebut. BGN tidak ingin ada kasus keracunan makanan atau masalah kesehatan lain yang bisa mencoreng program unggulan pemerintah ini.

Dengan kebijakan yang jelas dan tegas ini, BGN berharap pelaksanaan MBG di 2026 bisa berjalan lebih baik dengan tetap menjaga fleksibilitas untuk anak sekolah namun ketat dalam melayani kelompok prioritas 1.000 HPK.

📰

Jangan Lewatkan Update Terbaru!

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel