Defisit Dagang AS Menyusut ke Level Terendah 5 Tahun

Ringkasan Penting
- Defisit perdagangan AS turun 10,9% ke US$52,8 miliar pada September 2025, terendah sejak Juni 2020, jauh lebih baik dari proyeksi ekonom US$63,3 miliar
- Ekspor naik 3% ke US$289,3 miliar dengan ekspor barang melonjak 4,9% dan barang konsumsi capai rekor tertinggi, sementara impor hanya naik 0,6% ke US$342,1 miliar
- Tarif proteksionis Trump berdampak tajam pada perdagangan: kuartal I/2025 perdagangan kurangi PDB 4,68%, tapi kuartal II pulih jadi kontributor positif dengan ekonomi tumbuh 3,8%
, JAKARTA – Defisit perdagangan Amerika Serikat merosot tajam ke posisi terendah dalam lebih dari lima tahun pada September 2025, mencapai angka US$52,8 miliar. Penurunan ini dipicu oleh lonjakan ekspor yang signifikan sementara impor hanya naik tipis.
Biro Analisis Ekonomi dan Biro Sensus Departemen Perdagangan AS mencatat defisit perdagangan turun 10,9 persen menjadi US$52,8 miliar, level terendah sejak Juni 2020. Angka ini jauh lebih baik dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters yang memproyeksikan defisit justru melebar ke US$63,3 miliar. Rilis laporan ini sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan selama 43 hari.
Ekspor AS naik 3 persen menjadi US$289,3 miliar pada September 2025. Ekspor barang melonjak signifikan sebesar 4,9 persen menjadi US$187,6 miliar, dengan pengiriman barang konsumsi mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Di sisi lain, impor hanya meningkat 0,6 persen menjadi US$342,1 miliar. Impor barang juga naik tipis 0,6 persen menjadi US$266,6 miliar. Menariknya, impor kendaraan, suku cadang, dan mesin otomotif tercatat sebagai yang terendah sejak November 2022.
Defisit perdagangan barang menyempit 8,2 persen menjadi US$79 miliar, level terendah sejak September 2020. Penyempitan ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam neraca perdagangan sektor manufaktur.
Dampak Tarif Trump
Kebijakan perdagangan proteksionis Presiden Donald Trump yang ditandai dengan penerapan tarif luas terhadap berbagai negara telah menyebabkan pergerakan tajam pada defisit perdagangan. Dinamika ini berpengaruh signifikan terhadap gambaran ekonomi secara keseluruhan.
Pada kuartal pertama 2025, perdagangan mengurangi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar rekor 4,68 persen. Namun pada kuartal kedua, seluruh penurunan tersebut pulih kembali dan perdagangan justru menjadi kontributor positif bagi PDB.
Sebelum data ini dirilis, Federal Reserve Atlanta memperkirakan PDB AS tumbuh 3,5 persen secara tahunan pada kuartal ketiga 2025. Pemerintah AS dijadwalkan merilis estimasi awal PDB kuartal ketiga pada 23 Desember, setelah sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada kuartal kedua 2025, ekonomi AS mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,8 persen. Angka ini menunjukkan ketahanan ekonomi Amerika meski di tengah ketegangan perdagangan global dan kebijakan tarif yang agresif.
Penyempitan defisit perdagangan menjadi sinyal positif bagi perekonomian AS, menunjukkan daya saing produk Amerika di pasar global menguat. Lonjakan ekspor barang konsumsi yang mencapai rekor tertinggi mencerminkan permintaan internasional terhadap produk AS tetap kuat meski di tengah perang dagang.
Jangan Lewatkan Update Terbaru!
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel