Rubrikasi

Informasi

Ikuti Kami

Harga Emas Antam Melemah Tipis, Pasar Global Masih Tunggu Sinyal The Fed

EVITA R.
Oleh
Bagikan:

Ringkasan Penting

  • Harga emas Antam turun Rp3.000 menjadi Rp2.404.000 per gram, sementara harga buyback ikut turun ke Rp2.265.000 per gram.
  • Emas global juga melemah karena pasar menunggu kepastian pemangkasan suku bunga The Fed, meski dolar AS cenderung melemah.
  • Tekanan datang dari data ekonomi AS serta kenaikan imbal hasil obligasi, yang membuat harga emas sulit menguat pada pekan pertama Desember 2025.

Resolusi.co, Jakarta, Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk kembali terkoreksi pada perdagangan Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan informasi resmi dari situs Logam Mulia Antam per pukul 08.50 WIB, harga emas satuan 1 gram di Butik LM Graha Dipta Pulogadung turun Rp3.000 menjadi Rp2.404.000 per batang.

Tekanan yang sama juga terjadi pada harga buyback. Antam menetapkan harga pembelian kembali di level Rp2.265.000 per gram, turun Rp3.000 dari posisi sehari sebelumnya.

Pelemahan harga emas domestik sejalan dengan tren pergerakan emas global yang tertekan sepanjang pekan pertama Desember. Para pelaku pasar memilih berhati-hati sambil menunggu kepastian arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.

Data Refinitiv mencatat harga emas spot berada di posisi US$4.196,69 atau turun 0,29% pada Jumat (5/12/2025). Secara mingguan, emas global masih melemah 0,8%.

Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek, menyebut pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga. Ekspektasi tersebut sedikit menekan dolar AS, yang pada umumnya menjadi sentimen positif bagi emas. “Dolar melemah, dan itu biasanya menguntungkan emas,” ujarnya.

Dari sisi fundamental, data ekonomi AS menunjukkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti naik 0,3% pada September, dengan inflasi tahunan melandai dari 2,9% menjadi 2,8%. Sementara itu, data penggajian sektor swasta mencatat penurunan paling tajam dalam lebih dari dua setengah tahun.

Namun sentimen pelemahan dolar tidak sepenuhnya menopang emas. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS masih menjadi tekanan utama yang menahan penguatan logam mulia tersebut.

Pasar kini menanti sinyal lebih tegas dari The Fed menjelang pertemuan kebijakan Desember, di mana suku bunga acuan diperkirakan memasuki fase penurunan pada tahun 2025.

Dengan berbagai sentimen tersebut, pelaku pasar emas masih akan bergerak dalam pola wait and see sambil menanti kepastian arah moneter global.

📰

Jangan Lewatkan Update Terbaru!

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel