Rubrikasi

Informasi

Ikuti Kami

Menguji Napas “Politik Kemanusiaan” PDI Perjuangan di Tengah Krisis Iklim

MD
Oleh
Bagikan:
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan agar kader partai banteng turun membantu masyarakat terdampak bencana..

Resolusi.co, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, secara resmi menginstruksikan seluruh kader partai untuk segera turun ke lapangan guna membantu penanggulangan bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Indonesia pada pengujung tahun 2025. Perintah ini bukan sekadar imbauan moral, melainkan sebuah komando organisasi yang mengaktifkan seluruh sel struktural partai, mulai dari tingkat pusat hingga ranting.

Instruksi ini muncul di tengah meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi—seperti banjir bandang dan tanah longsor—yang kerap menyertai puncak musim hujan di bulan Desember.

Dalam perspektif lain, langkah Megawati ini menegaskan kembali fungsi partai politik sebagai organisasi massa yang tidak hanya bergerak dalam sirkulasi kekuasaan, tetapi juga dalam pelayanan publik darurat. Megawati menekankan bahwa kehadiran kader di tengah pengungsi adalah wujud nyata dari jati diri partai yang mengklaim sebagai “Partai Wong Cilik”.

Fokus utama instruksi ini tertuju pada Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan. Organ ini dirancang untuk memiliki kecepatan reaksi yang setara dengan lembaga pemerintah seperti BNPB atau Basarnas.

“Ibu Ketua Umum menginginkan agar partai hadir bukan saat mencari suara saja, tapi saat rakyat sedang menangis karena kehilangan harta benda akibat bencana,” ujar salah satu petinggi DPP PDIP menjelaskan esensi perintah tersebut, Sabtu (20/12/2025).

Analisis Struktural: Solidaritas Sosial sebagai Benteng Ideologi

Tentu saja juga dapat dilihat fenomena ini sebagai upaya PDIP untuk merawat basis massa melalui “politik kehadiran”. Di tengah lanskap politik yang semakin pragmatis, kemampuan partai untuk memobilisasi bantuan secara mandiri merupakan modal sosial yang sangat kuat.

Secara historis, Baguna PDIP dibentuk sebagai jawaban atas kritik bahwa partai politik seringkali terputus dari realitas sosial setelah pemilu usai. Dengan instruksi ini, Megawati sedang melakukan, revalidasi ideologi dalam rang membuktikan bahwa doktrin Marhaenisme diimplementasikan dalam bentuk solidaritas sosial konkret.

Selain itu juga bisa dianggap sebagai uji militansi, yakni dengan menilai sejauh mana struktur partai di tingkat daerah masih solid dan responsif terhadap isu-isu non-elektoral. Dan yang terakhir sebagai tandingan narasi untuk enunjukkan bahwa institusi partai bisa menjadi aktor komplemen negara dalam mitigasi bencana.

Tantangan Logistik dan Kerentanan Ekologis

Namun, tantangan di lapangan tidaklah sederhana. Luasnya wilayah terdampak bencana menuntut manajemen logistik yang rapi. Megawati secara khusus menyoroti pentingnya dapur umum dan bantuan medis yang higienis serta tepat sasaran. Ia meminta kader tidak hanya memberikan bantuan secara simbolis (seperti sekadar berfoto), tetapi benar-benar bekerja membantu proses evakuasi dan pemulihan pascabencana.

Para pengamat lingkungan juga mencatat bahwa instruksi ini seharusnya dibarengi dengan kebijakan politik hijau yang lebih luas di parlemen. “Membantu korban bencana adalah langkah kuratif yang mulia, namun partai sebesar PDIP memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong kebijakan preventif terkait tata ruang dan perlindungan hutan guna mencegah bencana tersebut berulang,” ungkap seorang peneliti kebijakan publik.

Kini, mata publik akan tertuju pada seberapa efektif mesin partai berlambang banteng moncong putih ini bergerak. Apakah mobilisasi bantuan ini akan benar-benar meringankan beban para penyintas bencana, ataukah terjebak dalam seremoni politik sektoral?

Bagi masyarakat di daerah terdampak, kecepatan bantuan lebih berharga daripada retorika. Perintah Megawati ini akan diuji oleh lumpur banjir dan puing-puing longsor, di mana loyalitas kader terhadap instruksi “Ibu Besar” dipertaruhkan demi kredibilitas partai di mata rakyat.

📰

Jangan Lewatkan Update Terbaru!

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel