Rubrikasi

Informasi

Ikuti Kami

PKUB Kemenag RI dan The Voice of Istiqlal Gelar “Harmony Class” di Malang Raya, Jawa Timur, dan D.I. Yogyakarta

MD
Oleh
Bagikan:
Ratusan Pemuda Lintas Agama Ikuti Pelatihan Kerukunan di Malang Raya dan Yogyakarta..

Resolusi.co, Program Harmony Class yang diselenggarakan oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan The Voice of Istiqlal sukses dilaksanakan secara daring untuk dua wilayah besar, yaitu Malang Raya dan Jawa Timur pada 2 Desember 2025, serta Daerah Istimewa Yogyakarta pada 4 Desember 2025.

Kegiatan ini menjadi bagian awal dari rangkaian besar Youth Harmony 2026, sebuah program nasional yang bertujuan memperkuat kapasitas pemuda lintas agama sebagai agen perdamaian dan penjaga harmoni di seluruh Indonesia. Animo peserta sangat tinggi, dengan 828 peserta dari Malang Raya–Jawa Timur dan 695 peserta dari D.I. Yogyakarta.

Mereka adalah pemuda berusia 18–30 tahun yang berasal dari berbagai profesi, termasuk pelajar, mahasiswa, pekerja muda, pemuda keagamaan, tokoh agama muda, influencer, serta pegawai negeri sipil. Peserta mencerminkan keberagaman dari enam agama yang berbeda.

Dukungan Menteri Agama dan Arahan Pimpinan PKUB

Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin, memberikan dukungan melalui rekaman video yang ditayangkan pada pembukaan kegiatan. Dalam pesannya, Menag menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam merawat keberagaman dan memperkuat toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Pada hari pertama kegiatan, Kepala PKUB Kemenag RI, Gus Adib Abdusshomad, menyampaikan sambutan hangat dan inspiratif yang mendorong pemuda untuk aktif mengambil bagian dalam upaya menjaga kerukunan di tingkat akar rumput melalui dialog, edukasi, dan penggunaan teknologi.

Pada penyelenggaraan Harmony Class D.I. Yogyakarta (4 Desember 2025), kegiatan juga dihadiri dan dibuka dengan sambutan serta arahan singkat dari Hery Susanto, S.S., M.Ap., Kepala Bidang Bina Lembaga Kerukunan Agama dan Lembaga Keagamaan di PKUB Kementerian Agama RI. Dalam arahannya, Hery Susanto menekankan bahwa pemuda adalah garda terdepan dalam menciptakan ruang-ruang damai di lingkungan sosial keagamaan, serta menegaskan bahwa pemerintah terus membuka ruang kolaborasi agar suara pemuda dapat tersampaikan secara langsung kepada pembuat kebijakan.

Kegiatan yang Inklusif: Mengedepankan Representasi Gender dan Keberagaman Agama

Kegiatan Harmony Class ini menghadirkan penjelasan yang mudah dipahami terkait, PBM No. 9 dan 8 Tahun 2006, termasuk proses pendirian rumah ibadah, peran pemerintah daerah dan FKUB, serta penyelesaian perselisihan secara dialogis. Aplikasi SI RUKUN, sebagai sarana deteksi dini potensi konflik keagamaan berbasis teknologi yang dapat diakses publik. Penguatan literasi toleransi, hidup berdampingan, dan urgensi peran pemuda dalam menjaga harmoni sosial.

Oleh karena itu, Harmony Class dirancang sebagai kegiatan pembelajaran yang inklusif, partisipatif, dan representatif, dengan memperhatikan kesetaraan gender, keberagaman agama, serta kualitas akademik para pengampu materi.

Pemateri yang hadir berasal dari berbagai latar agama, profesi, dan latar akademik minimal S2, di antaranya: Eric Fernando, S.I.P., M.Si. (perwakilan agama Buddha/KCBI dan analis kebijakan). Ghulam Ruchma Algiffary, M.A. (peneliti muda bidang Politik-Ekonomi dan Muslim World). Tri Sulistianing Astuti, M.A. (peneliti dan pendidik perempuan yang fokus pada isu keberagaman). Habibah Pidi Rohmatu, M.Pd. (akademisi dan dosen perempuan yang fokus pada literasi keberagaman). Komposisi ini menegaskan komitmen PKUB dan The Voice of Istiqlal untuk menghadirkan forum yang inklusif, lintas iman, dan ramah pemuda.

Di sisi lain, seluruh peserta terlibat aktif dalam dialog, diskusi, dan sesi berbagi pengalaman. Harmony Class memberikan ruang aman yang memungkinkan pemuda dari berbagai agama untuk menyampaikan aspirasi, keresahan, maupun pengalaman mereka mengenai keragaman di lingkungannya. Aspirasi peserta secara langsung dicatat dan disampaikan kepada pemangku kebijakan Kementerian Agama di wilayah masing-masing, sehingga kegiatan ini menjadi ruang penyambung suara pemuda kepada negara.

Digitalisasi Penuh dan Basis Data Pemuda Lintas Agama

Seluruh proses pelaksanaan menggunakan sistem digitalisasi penuh, mulai dari pendaftaran, presensi, hingga instrumen pre–post test. Sistem ini menghasilkan data by name dan by address terkait tingkat pemahaman pemuda tentang: keberagaman agama, regulasi pendirian rumah ibadah, sikap terhadap perbedaan, dan nilai toleransi.

Data ini akan menjadi komponen penting dalam penyusunan kebijakan kerukunan berbasis bukti (evidence-based policy) dan memastikan generasi muda dapat tumbuh sebagai agent of change di komunitasnya masing-masing.

Harmony Class merupakan tahapan awal dari tiga program besar Youth Harmony 2026, yaitu: Harmony Talks (dialog offline di setiap provinsi), Harmony Class (kelas online mencakup 514 kabupaten/kota)., Tunas Harmony (program nasional pelatihan duta kerukunan dari 38 provinsi yang akan dipusatkan di Jakarta). Keberhasilan pelaksanaan Harmony Class di Jawa Timur dan D.I. Yogyakarta menegaskan bahwa pemuda lintas agama siap menjadi elemen kunci dalam pembangunan kerukunan Indonesia ke depan.

📰

Jangan Lewatkan Update Terbaru!

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel