Fadli Zon Undang Keluarga Keraton Solo, Kubu Pakubuwana XIV Purbaya Absen

Ringkasan Penting
- Fadli Zon mengundang keluarga Keraton Surakarta membahas pelestarian budaya, namun kubu SISKS Pakubuwana XIV Purbaya tidak hadir.
- Pemerintah membahas konservasi dan revitalisasi Keraton, termasuk arahan Presiden agar Maha Menteri menjadi pelaksana tugas ad interim Sunan.
- Absennya kubu Purbaya dipicu persoalan administratif dan substansi undangan, di tengah dualisme kepemimpinan Keraton Surakarta.
, Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengundang keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk membahas pelestarian budaya dalam pertemuan yang digelar di Resto Plataran Gelora Bung Karno, Sabtu (13/12). Namun, kubu SISKS Pakubuwana XIV Purbaya tidak menghadiri pertemuan tersebut.
Pertemuan itu dihadiri sejumlah tokoh keluarga Keraton Surakarta, di antaranya KG Panembahan Agung Tedjowulan, KGPH Hangabehi selaku Mangkubumi, GKR Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng, KPA Eddy Wirabumi, GKR Ayu Koes Indriyah, serta jajaran pejabat Kementerian Kebudayaan.
Sementara itu, pihak SISKS Pakubuwana XIV Purbaya memilih tidak hadir. Juru bicara KGPA Tedjowulan, Kangjeng Pakoenegoro, menyebut KGPH Purbaya dan GKR Paku Buwono XIII tidak memenuhi undangan tanpa adanya keterangan resmi.
Dalam rilis yang sama, pemerintah menyayangkan ketidakhadiran pihak tersebut. Meski demikian, Fadli Zon disebut berencana kembali mengundang seluruh pihak, termasuk kubu SISKS Pakubuwana XIV Purbaya, guna mencari titik temu dalam upaya pelestarian Keraton Surakarta.
Dalam pertemuan itu dibahas berbagai agenda, mulai dari konservasi, tata kelola, hingga revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pakoenegoro mengungkapkan, Menteri Kebudayaan menyampaikan arahan Presiden Republik Indonesia agar Maha Menteri ditunjuk sebagai pelaksana tugas ad interim Raja atau Sunan hingga adanya Raja/Sunan definitif yang bertahta.
Selain itu, Kementerian Kebudayaan saat ini tengah mengerjakan konservasi Tata Pamer Museum Keraton serta revitalisasi Panggung Songgobuwono. Kedua program tersebut direncanakan akan diresmikan pada Selasa (16/12) mendatang.
“Sejumlah pejabat negara dan tokoh penting telah diundang oleh Tim Lima yang dipimpin Maha Menteri dan telah mengonfirmasi kehadiran,” ujar Pakoenegoro.
Sementara itu, juru bicara SISKS Pakubuwana XIV Purbaya, KPA Singonagoro, mengklaim pihaknya sebenarnya telah menerima undangan dari Kementerian Kebudayaan. Namun, surat undangan tersebut dinilai salah alamat karena ditujukan kepada KGPH Purbaya, bukan kepada SISKS Pakubuwana XIV.
“Sekarang nama beliau adalah Sinuhun Pakubuwana XIV. Kalau namanya tidak sesuai, tentu dianggap salah alamat,” kata Singonagoro.
Ia juga mempersoalkan substansi undangan yang dinilai tidak menjelaskan secara rinci agenda pertemuan. Menurutnya, undangan hanya mencantumkan pembahasan pelestarian keraton tanpa penjelasan keraton mana yang dimaksud.
Seperti diketahui, Keraton Surakarta tengah dilanda dualisme kepemimpinan. Dua putra mendiang Pakubuwana XIII, yakni KGPH Purbaya dan KGPH Mangkubumi, sama-sama mengklaim sebagai penerus tahta dengan gelar SISKS Pakubuwana XIV. Purbaya mengaku memiliki wasiat resmi dari ayahnya, sementara Mangkubumi mengklaim mendapat dukungan mayoritas keluarga besar Keraton Surakarta.
Jangan Lewatkan Update Terbaru!
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel