Rubrikasi

Informasi

Ikuti Kami

Pertamina Genjot Distribusi Air Bersih dan Reaktivasi Puskesmas di Aceh Tamiang

EVITA R.
Oleh
Bagikan:
Dok. Pertamina.

Ringkasan Penting

  • Pertamina menyalurkan 45 ribu liter air bersih ke Aceh Tamiang bersama Dinkes, Wanadri, dan Mapala Medan, menyasar wilayah-wilayah yang paling terdampak banjir dan minim bantuan.
  • Distribusi tidak mudah karena banyak akses jalan terputus. Air dipasok dari Berastagi sejauh 190 km, namun penyaluran dilakukan setiap hari karena kebutuhan warga sangat mendesak.
  • Pertamina juga menyiapkan reaktivasi Puskesmas dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Aceh Tamiang untuk memulihkan layanan kesehatan, sambil merencanakan pemasangan Water Treatment Plant di beberapa titik.

Resolusi.co, Aceh — Pertamina terus memaksimalkan bantuan kemanusiaan untuk warga Aceh Tamiang yang terdampak banjir besar. Sejak 5 Desember 2025, Pertamina Peduli bersama Dinas Kesehatan Kota Tamiang, Wanadri, dan Gabungan Mapala Kota Medan telah menyalurkan 45 ribu liter air siap minum ke sejumlah wilayah padat penduduk yang mengalami dampak cukup berat dan minim bantuan. Titik distribusi mencakup Desa Pahlawan, Kampung Durian, hingga Lapas Kampung Dalam.

Program ini menjadi bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pertamina Peduli yang difokuskan untuk membantu masyarakat Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang saat ini masih menghadapi krisis akibat bencana.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Muhammad Baron, mengatakan perusahaan mengerahkan seluruh sumber daya untuk memastikan bantuan air bersih tiba di lokasi-lokasi yang membutuhkan.

“Pertamina mengapresiasi semua pihak yang membantu sehingga air bersih bisa tiba di Aceh Tamiang,” ujar Baron.

Baron menyebut kebutuhan warga tidak hanya terkait energi, tetapi juga kebutuhan mendesak untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat terdampak. Karena itu, bantuan difokuskan pada air bersih dan dukungan layanan kesehatan.

Di lapangan, proses distribusi tidak berjalan mudah. Relawan Pertamina Peduli yang juga menjabat Technical Planning Manager JOB Pertamina–Medco Simenggaris, Neni Herawati, menjelaskan pengiriman air bersih ke Aceh Tamiang semula direncanakan pada 4 Desember, namun tertunda karena akses jalan terputus dan tidak bisa dilalui. Suplai air bersih didatangkan dari Berastagi, Dataran Tinggi Karo, Sumatra Utara, dengan jarak sekitar 190 kilometer.

“Mobilisasi air bersih terhambat karena akses jalan terputus. Armada harus mencari jalur alternatif atau menunggu air surut. Kapasitas mobil air juga terbatas, tapi kebutuhan masyarakat sangat mendesak. Karena itu Pertamina tetap menyalurkan air bersih setiap hari,” kata Neni.

Menurutnya, program distribusi akan terus berjalan hingga sumur warga kembali normal, layanan air beroperasi, atau instalasi Water Treatment Plant bisa dipasang di beberapa titik.

Di tengah kondisi air bersih yang langka, keberhasilan penyaluran tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Neni menyebut Wanadri dan Mapala Medan membantu membuka akses ke lokasi-lokasi sulit sehingga distribusi bisa dilakukan tanpa hambatan berarti.

“Dengan dukungan Wanadri dan Mapala Medan, akses menuju lokasi-lokasi sulit dapat kami tembus sehingga air siap minum bisa tersalurkan langsung kepada masyarakat. Kami juga sedang merencanakan produksi air bersih melalui WTP agar pasokan lebih stabil,” tambahnya.

Jika armada pengangkut air bertambah, Pertamina Peduli siap meningkatkan volume distribusi, termasuk untuk memenuhi kebutuhan RSUD dan Puskesmas di area terdampak.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, dr Mustakim, mengatakan distribusi air bersih ini sangat penting bagi keselamatan warga.

“Masyarakat benar-benar kesulitan air minum. Banyak yang bertahan hidup dengan menggunakan air hujan atau menyaring air genangan seadanya. Sepanjang penyaluran, warga berulang kali berterima kasih kepada Pertamina, Wanadri, dan seluruh relawan,” ujarnya.

Selain fokus pada air bersih, Pertamina juga menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Aceh Tamiang untuk mendukung pemulihan layanan kesehatan. Salah satu agenda yang didorong adalah reaktivasi sejumlah Puskesmas yang terdampak banjir dan tidak lagi beroperasi.

“Pertamina telah berkomitmen membantu pemulihan Aceh Tamiang, termasuk reactivasi beberapa Puskesmas. Hari ini tim mulai melakukan survei untuk menentukan fasilitas mana yang akan dibersihkan dan diaktifkan kembali dalam waktu dekat,” jelas Neni.

Pertamina memastikan seluruh proses pemulihan dilakukan bertahap dan dipercepat, terutama untuk mengembalikan akses layanan dasar yang dibutuhkan masyarakat.

📰

Jangan Lewatkan Update Terbaru!

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel