Arsenal Kokoh di Puncak, Persaingan Liga Champions Makin Panas

, Jakarta – Arsenal menunjukkan dominasi mereka di pentas Eropa musim ini. Usai matchday 6 UEFA Champions League 2025/26, The Gunners tetap berada di puncak klasemen sementara dengan 18 poin dari enam laga, mempertahankan rekor sempurna mereka. Keberhasilan ini sekaligus memastikan Arsenal berada di jalur aman menuju babak 16 besar.

Di posisi kedua, Bayern München mengumpulkan 15 poin. Sementara itu, Paris Saint‑Germain (PSG) dan Manchester City sama-sama mengantongi 13 poin, menandakan persaingan ketat di papan atas. Klub-klub ini harus menjaga konsistensi hingga matchday terakhir jika ingin menyalip Arsenal atau sekadar mengamankan posisi lolos otomatis.

Posisi ketiga hingga kedelapan menjadi perebutan sengit. Atalanta (13 poin), Inter Milan (12 poin), Real Madrid (12 poin), dan Atlético Madrid (12 poin) bersaing untuk mengamankan slot otomatis ke 16 besar. Sementara Liverpool dan Borussia Dortmund juga masih memiliki peluang untuk lolos, meski harus berjuang keras di laga penutup.

Format baru kompetisi musim ini membuat setiap poin sangat berharga. Posisi 1–8 langsung lolos ke 16 besar, posisi 9–24 harus melewati babak play‑off, sedangkan posisi 25 ke bawah tersingkir dari kompetisi Eropa. Hal ini menambah tekanan bagi klub-klub papan tengah dan bawah, di mana satu kekalahan bisa menentukan nasib mereka.

PSG, yang sempat ditahan imbang Bilbao 0-0 di matchday terakhir, harus segera memperbaiki performa jika ingin menyalip Bayern atau Arsenal. Sementara Manchester City menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi laga-laga penutup, demi mempertahankan peluang mereka meraih posisi puncak.

Di papan bawah, klub-klub seperti Benfica, Pafos FC, dan Olympiacos harus rela mengubur impian mereka di fase grup. Posisi ini menunjukkan bahwa meski ada kejutan, kedalaman skuad dan konsistensi menjadi kunci untuk bertahan di Liga Champions.

Klasemen sementara musim ini menjadi cermin persaingan sengit, kedewasaan taktik, dan ketahanan mental para klub besar Eropa. Arsenal menjadi contoh paling nyata, sementara klub-klub lain harus terus beradaptasi untuk menjaga peluang lolos ke fase gugur.