Rubrikasi

Informasi

Ikuti Kami

Hadapi Arus Narasi Transnasional, Said Abdullah Teguhkan Empat Pilar untuk Pemuda Sumenep

EVITA R.
Oleh
Bagikan:
Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI (Madura), MH. Said Abdullah, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bagi pemuda dan mahasiswa Kabupaten Sumenep, Senin (22/12/2025) pagi/Resolusi.co.

Ringkasan Penting

  • MH. Said Abdullah menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bagi pemuda dan mahasiswa Sumenep sebagai upaya memperkuat ideologi kebangsaan di tengah arus informasi digital dan narasi transnasional.
  • Narasumber menekankan bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah satu kesatuan yang harus dihidupi dalam praktik, bukan sekadar dihafal, serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
  • Generasi muda diajak berpikir kritis, aktif menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan menjadikan Empat Pilar sebagai pedoman sikap dalam kehidupan sosial maupun ruang digital.

Resolusi.co, Sumenep– Di tengah derasnya arus informasi digital dan menguatnya narasi transnasional yang kerap mengaburkan jati diri bangsa, penguatan ideologi kebangsaan bagi generasi muda menjadi kebutuhan strategis. Atas dasar itu, Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI (Madura), MH. Said Abdullah, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bagi pemuda dan mahasiswa Kabupaten Sumenep, Senin (22/12/2025) pagi.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pertemuan Arya Wiraraja, Hotel de Baghraf, Sumenep tersebut tidak sekadar menjadi forum penyampaian materi, tetapi juga ruang dialog kritis untuk meneguhkan kembali makna berbangsa dan bernegara di tengah perubahan sosial yang cepat.

Sosialisasi menitikberatkan pada pemahaman Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi utama kehidupan kebangsaan. Dua tenaga ahli MH. Said Abdullah, Moh. Fauzi, M.Pd., dan Slamet Hidayat, S.H., hadir mendampingi jalannya kegiatan.

Narasumber Amir Syarifuddin, M.Pd., menekankan bahwa Empat Pilar Kebangsaan harus dipahami sebagai satu kesatuan yang saling menguatkan. Ia mengibaratkan Indonesia sebagai sebuah bangunan besar yang hanya akan kokoh apabila seluruh pilarnya dirawat dan dijaga secara bersamaan.

“Berpancasila tidak cukup hanya dihafal, tetapi harus dihidupi. Kesadaran dan kecintaan terhadap negara menjadi kunci agar generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang merusak persatuan,” ujar Amir dalam pemaparannya.

Amir juga menegaskan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama. Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan persaudaraan yang terkandung dalam Pancasila sejalan dengan prinsip-prinsip universal agama.

“Dalam sejarahnya, para ulama telah menerima Pancasila sebagai dasar negara. Sejak 1983, ditegaskan bahwa Pancasila sejalan dengan nilai keagamaan dan menjadi perekat kehidupan berbangsa di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, narasumber Khoirussoleh menyoroti Pancasila sebagai hasil ijtihad para pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara yang mampu merangkul kemajemukan Indonesia. Menurutnya, Pancasila lahir dari musyawarah panjang yang mempertimbangkan realitas sosial, budaya, dan keagamaan bangsa.

“Pancasila adalah identitas dan karakter bangsa Indonesia. Di dalamnya terdapat nilai moderasi yang relevan untuk menjawab tantangan global hari ini,” ujar Khoirussoleh.

Khoirussoleh juga mengajak generasi muda untuk tidak memandang Empat Pilar Kebangsaan sebagai konsep normatif semata, melainkan sebagai pedoman sikap dalam kehidupan sehari-hari, baik di ruang publik maupun di dunia digital.

Ia menambahkan, kecintaan terhadap negara dapat diukur dari keterlibatan aktif warga negara dalam menjaga demokrasi, menghormati perbedaan, serta berpartisipasi dalam proses pembangunan.

“Keberagaman adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Justru dari perbedaan itulah persatuan dibangun, sebagaimana semangat Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

Melalui sosialisasi ini, pemuda dan mahasiswa Sumenep diharapkan memiliki daya tangkal ideologis yang kuat, mampu berpikir kritis, serta berperan aktif menjaga persatuan dan keutuhan NKRI di tengah tantangan zaman.

📰

Jangan Lewatkan Update Terbaru!

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel