Rubrikasi

Informasi

Ikuti Kami

Dirut Pertamina Simon Mantiri Pantau Langsung Pengiriman LPG Metode Sling Load ke Bener Meriah

EVITA R.
Oleh
Bagikan:
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri saat meninjau lapangan pengiriman LPG menggunakan Helikopter .

Ringkasan Penting

  • Pertamina untuk pertama kalinya menggunakan metode sling load dengan helikopter Sikorsky S-61A guna mempercepat distribusi 72 tabung Bright Gas ke Bener Meriah yang terisolir akibat bencana.
  • Dirut Pertamina Simon Mantiri dan Dirut Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo memantau langsung proses pengiriman di Bandara Malikussaleh sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo saat Ratas di Banda Aceh.
  • Pengiriman dilakukan tanpa jeda dan melalui prosedur keselamatan ketat, hasil kolaborasi Pertamina, TNI, Polri, dan BNPB untuk memastikan pasokan energi bagi dapur umum, posko pengungsian, dan warga terdampak tiba secepat mungkin.

Resolusi.co, Aceh — Pertamina untuk pertama kalinya mengerahkan metode pengiriman sling load menggunakan helikopter untuk mempercepat penyaluran LPG ke wilayah Bener Meriah, Aceh, yang hingga kini masih terisolir akibat akses darat terputus pascabanjir dan longsor.

Pengiriman Bright Gas 12 kg sebanyak 72 tabung dilakukan dengan metode menggantungkan barang menggunakan kabel sling pengaman, palet penyangga plastik, dan safety net. Seluruh tahapannya telah melalui prosedur keselamatan ketat, mulai dari pengaturan batas ketinggian terbang helikopter, panjang kabel sling, hingga penyusunan tabung LPG agar bantuan energi tiba cepat namun tetap aman bagi awak helikopter maupun masyarakat yang menunggu di Bener Meriah.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyaksikan langsung proses pengiriman perdana LPG menggunakan metode ini dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe. Langkah tersebut sekaligus menjadi penanda komitmen Pertamina di momentum ulang tahun ke-68 untuk memastikan energi menjangkau masyarakat Bener Meriah yang tengah menghadapi masa sulit.

Simon menyampaikan apresiasi tinggi kepada TNI, BNPB, Polri, instansi terkait, serta seluruh Perwira Pertamina yang terus siaga di lokasi. Ia menegaskan bahwa penyaluran energi adalah bagian dari tugas kemanusiaan yang telah dikerjakan sejak hari pertama bencana.

“Kita telah menyerahkan bantuan kepada 164 posko dan membantu ketersediaan energi di 111 dapur umum, selain itu juga mendorong BBM, mendorong avtur, BBM untuk alat berat, agar supaya alat berat dapat berfungsi. Dengan demikian, dapat mempercepat pembangunan akses jalan yang terputus, sehingga semua wilayah dapat tersambung dan penyaluran logistik, kebutuhan-kebutuhan lainnya dapat lebih lancar. Di Lhoksumawe kita menyaksikan Perwira Pertamina memastikan bahwa energi tetap tersalurkan dan sampai ke saudara-saudara kita di Bener Meriah secepat dan seaman mungkin, apa pun tantangannya termasuk menggunakan helikopter dengan metode sling load pengiriman LPG. Langkah sinergi strategis ini sebagai Gerak Cepat Tindak Lanjut atas arahan Presiden pada saat Rapat Terbatas (Ratas) di Banda Aceh yang langsung dipimpin oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada Minggu, 7 Desember 2025,” ujar Simon.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menambahkan bahwa pengiriman energi menggunakan sling load merupakan hasil kolaborasi erat antara Pertamina, BNPB, TNI, Polri, dan seluruh unsur terkait.

“Di lapangan, kami tidak bekerja sendiri. Upaya mempercepat distribusi LPG ke Bener Meriah ini bisa terjadi karena gotong royong dan koordinasi yang kuat, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Pengiriman dilakukan menggunakan helikopter Sikorsky S-61A yang lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Sekitar satu jam kemudian, helikopter tiba di Bandara Malikussaleh dan langsung mengangkat paket pertama tanpa mendarat, guna memangkas waktu tempuh menuju Bandara Rembele, Bener Meriah.

Setelah mengantarkan paket perdana, helikopter kembali ke Malikussaleh untuk mengambil paket kedua dan ketiga hingga rangkaian distribusi tuntas. Seluruh proses dijalankan tanpa jeda panjang karena setiap menit dianggap penting untuk memastikan energi cepat tersedia di lokasi-lokasi pengungsian.

VP Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menjelaskan bahwa pengiriman terdiri dari tiga paket, masing-masing 24 tabung Bright Gas 12 kg yang ditujukan untuk dapur umum, posko pengungsian, dan warga di titik terdampak.

“Setiap pengiriman tabung LPG disusun tegak atau vertical dengan valve menghadap ke atas dan di atas palet yang dilengkapi cargo net agar stabil saat handling dan landing. Pengiriman dengan metode sling load ini telah kami koordinasikan dan dianalisa oleh BNPB dan HSSE Pertamina tingkat keamanannya,” kata Baron.

Pertamina sebelumnya telah mengirimkan BBM dan LPG melalui berbagai moda udara sejak 3 Desember, termasuk pesawat perintis dan pesawat Hercules. Namun penggunaan helikopter dengan metode sling load baru dilakukan pada pengiriman kali ini.

“Kami akan melakukan segala cara termasuk dengan berbagai moda udara untuk membawa energi yang dapat menghidupkan dapur umum, menghangatkan makanan, dan membantu aktivitas kebutuhan dasar warga di tengah keterbatasan,” tutup Baron.

📰

Jangan Lewatkan Update Terbaru!

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan WhatsApp Channel